C.S. Lewis dengan brilian membawa esensi kebenaran Alkitab ke dalam 7 buku cerita Fabel yang ditulisnya, sehingga cerita tersebut dapat digermari oleh setiap kalangan (tua dan anak-anak). Bahkan saat ini telah muncul Film Narnia 3 The Voyage of the Dawn Treader di bioskop-bioskop.
Dalam film Narnia 1 The Lion , The Witch , and The Wardrobe, The Chronicles of Narnia. Diceritakan bahwa negeri Narnia di kuasai roh jahat yang digambarkan dengan sosok Ratu Salju, Jadis. Pribadi yang dingin, licik, kejam dan angkuh. Sehingga di Narnia tidak ada lagi perayaan Natal.
Gambaran ini berbicara dimana iblis selalu berusaha agar kabar tentang Natal yang adalah kedatangan Sang Juruselamat tidak sampai kepada umat manusia.
Namun demikian kita mengetahui akhirnya bahwa kegelapan tidak akan menang menghadapi Terang Tuhan. Ratu Salju, Jadis pun gemetar (Yakobus 2:19) ketika mendengar auman Sang Pencipta dunia Narnia, Aslan. Di sini Lewis terinspirasi dari gambaran Tuhan Yesus yang juga digambarkan sebagai Singa dari Yehuda (Wahyu 5:5). (Lihat dalam Buku pertama, The Magician’s Nephew).
Dalam kisah itu juga diceritakan bahwa Aslan sebagai menebus kesalahan Edmund yang mengkhianati saudara-saudaranya hanya untuk kepuasaan egonya. Sehingga Edmund memperoleh pendamaian terhadap dirinya sendiri dan setelah itu hubungan merekapun satu dengan lainnya dipulihkan. Mereka dimampukan untuk saling menjaga dan membangun satu sama lain. Seperti itu jugalah Pribadi Yesus yang telah datang sebagai penebus umat manusia dari dosa.
Natal berbicara tentang kasih, pemulihan, damai, harapan, kesempatan untuk berbalik ke jalan yang benar, dll. Sebagaimana dalam kisah Narnia, Edmun memperoleh pengampunan, harapan dan pemulihan hubungan dengan saudara-saudaranya dalam Masa Raya Natal ini nyatakanlah isi hati kita kepada Tuhan, sehingga kitapun yang hidup dalam dunia nyata ini memperoleh pemulihan, harapan, pendamaian baik dengan diri sendiri dan juga orang lain.
Selamat Natal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar